topbella

29 Jul 2011

Dan Santri Pun "Jatuh Hati"

Artikel kali ini yg dipostingkan adalah karya dari Ahmad Syukri.
Sebuah ulasan atau cerita mengenai perjalanan pelajar yg menimba ilmu di negeri orang.
Yah sebuah judul Dan Santri Pun "Jatuh Hati".
Berikut Ceritanya...,

Hari ini usiaku "genap" 23 tahun. Tepat 3 tahun yg lalu aku menyelesaikan hapalan Qur'anku. Kini sudah hampir separuh jalan, aku akan menyelesaikan pendidikan strata satuku di universitas tertua di dunia ini. Insya Allah kurang dari dua tahun lagi aku akan mendapatkan gelar LC dari Universitas Al-Azhar. Tapi ada satu hal yg mengganjal di hati dan itu terus saja mengganggu fikiranku. Sejak 2 tahun yg lalu rasa ini muncul. Wanita itu sungguh mempesona. Pakaiannya yg menutup rapat tubuhnya, juga sikapnya benar2 membuat hati ini gundah gulana. Saat itu kami bersama 27 teman lainnya berangkat bersama menuju bumi para Nabi ini lewat jalur beasiswa yg disponsori oleh DEPAG RI. Sekarang perasaan itu kian kuat dan semakin dalam. Apalagi setelah mengetahui prestasi2 yg diraih oleh wanita shalihah itu selama di sini. Aku sudah ber"azzam" akan segera melamar wanita itu jika kuliahku selesai. 2 tahun lagi bkn waktu yg lama. Tapi bagaimana mengungkapkan "Rasa" ini kepadanya. Aku khawatir sebelum selesai kuliah dia sudah jadi milik orang lain. Dengan pesona yg dimilikinya pasti sudah banyak pria yg mengincarnya. Duh..! aku harus bagaimana? Sulit sekali membuang "rasa" ini.

Temanku mengakhiri ceritanya. Perasaan yg sudah begitu kuatnya dan itu adalah pertama kalinya. Begitupun dgn salah seorang sahabatku lainnya. Ia yg juga sudah menyelesaikan hapalan Qur'annya dan sekarang juga sedang melanjutkan studi di universitas yg sama, merasakan persis dengan yg dirasakan oleh temanku tadi. Bedanya ia sempat mengutarakan perasaannya kepada wanita pilihannya itu. Tetapi sebuah pesan singkat via sms ia terima,

"maaf ana gak bisa, semoga akhi mendapatkan istri yg lebih baik dari ana".

Namun ia mengatakan bahwa perasaan itu tidak hilang. Sahabatku itu masih yakin bahwa "akhwat" itulah yg akan menjadi pendamping hidupnya kelak. Walaupun kenyataan berkata lain, karena menurut kabar terbaru yg dia terima, ternyata "akhwat" itu sudah dilamar org lain.

Hari itu benar2 istimewa. Kurang dari 24 jam 3 orang temanku seolah bergantian menceritakan perihal perasaan hati mereka. Anehnya semua masalah mereka sama, tentang "CINTA".

Seorang lagi mengatakan saat ini kuliahnya hampir rampung. Ia juga sudah memiliki penghasilan lumayan dan bahkan lebih dari cukup hasil usahanya bekerja di salah satu perusahaan di Medan. Seorang wanita yg sama2 aktif dlm kegiatan ROHIS di kampusnya berhasil menarik hatinya. Ia ingin segera melamar wanita shalihah itu tapi keraguan menyelimuti hatinya. Ia takut kalau lamarannya di tolak.


Cinta ada sebuah kemestian. Bahkan disebutkan bahwa hidup tanpa cinta tidak akan ada artinya. Seolah gurun tandus yg tak ditumbuhi pepohonan. Gersang, panas, kering.

Allah yang maha mulia itu juga maha mencintai. Tentu saja, sebagaimana disebutkan dalam kitab Tanbihul Ghafilin tak pantas memaknai cinta Allah sama seperti memaknai cinta makhluk yg merupakan kecondongan hati terhadap sesuatu karena Allah maha suci dari segala sesuatu yg menyerupakan-Nya dgn makhluk. Ketika Allah mencintai hambanya berarti Allah memberinya segala sesuatu yg mendekatkan diri hamba tersebut kepada-Nya. Allah juga lah yg memiliki hati ini. Dia lah yg meletakkan rasa cinta ini sehingga tak ada seorang pun yg mampu menolaknya.



Buat "Ady", "Aal", juga "Iman" sahabatku. Aku bangga dengan kalian....
Saat orang2 mengobral cinta mereka dan mengungkapkannya dgn cara yg tidak pantas kalian semua lebih memilih cara yg elegan dan terhormat. Kalian lebih memilih jalan aman yg diikat dgn "NIKAH" dari pada cinta palsu yg diikat dgn istilah "PACARAN".

Jgn pernah takut ikhtiar yg kalian lakukan dgn jalan "khitbah" itu tertolak!. Tidak ingatkah kalian bahwa Abu Bakar dan juga Umar pernah melamar tapi keduanya tertolak. Siapa yg tidak mengenal Abu Bakar RA. Dia yg diabadikan di dalam Al-Qur'an dgn sebutan "tsaniyatsnaini idz huma fil Ghar", Sahabat Rasulullah SAW ketika berhijrah dan dialah yg pertama kali masuk Islam dari golongan org dewasa. Begitu juga dgn Umar RA yg dikatakan oleh Sahabat Ibnu Mas'ud:

"Semenjak masuk Islam Umar Bin Khattab kami senantiasa berada di dalam kemuliaan. Dahulu Islamnya Umar merupakan sebuah kemenangan, hijrahnya adalah sebuah pertolongan, kepemimpinannya adalah sebuah rahmat. Dan sesungguhnya dahulu kami tidak sanggup shalat di sekitar Ka'bah kecuali setelah Umar masuk Islam"(Ar-Rijal Haula Ar-Rasul: Khalid Muhammad Khalid).

Abu Bakar RA yang ketika itu telah menikahkan anaknya A'isyah RAH dengan Rasulullah datang kepada Rasulullah SAW dengan maksud melamar putri Rasul Fathimah RAH, namun Rasulullah menjawab: "Wahai Abu Bakar! Bersabarlah sampai datang ketentuan Allah". Abu Bakar pun pergi menemui Umar RA, lantas Umar mengatakan: "Rasulullah telah menolak (lamaranmu) wahai Abu Bakar. Maka berkata Abu Bakar kepada Umar: Lamarlah Fathimah kepada Rasulullah. Umar pun segera melamarnya, namun jawaban Rasulullah sama dengan jawabannya terhadap lamaran Abu Bakar. Abu Bakar pun berkata kepada Umar: "Rasul sudah menolak (lamaranmu) wahai Umar. Akhirnya berita penolakan lamaran itu tersebar luas di kalangan muslimin. Karib kerabat Imam Ali RA segera mendesak Ali untuk melamar putri pemimpin umat itu. Esoknya Ali pun datang menemui Rasulullah. Rasulullah pun berkata: "apa keperluan anak dari Abi Thalib (datang kemari)?" Ali pun menjawab: "wahai Rasulullah aku teringat dengan Fathimah Binti Rasulullah" Lalu Rasul menjawab: "Marhaban Wa Ahlan!". Akhirnya Rasul pun menemui putrinya Fathimah menceritakan lamaran dari Ali bin Abi Thalib dan mengatakan: "Ali teringat denganmu". Fathimah hanya terdiam sambil tersipu malu. Maka Rasul pun segera faham Fathimah menerima lamaran Ali. (Ilaika Ayyuha Al-Fata Al-Muslim: Dr. Munir Muhammad Al-Ghadban)




Sahabat Sahabatku..!

Dan kalaupun cinta kalian tertolak. Ketahuilah cinta itu bukan berarti memiliki. Cukuplah cinta itu ada, dan tidak melebihi cinta kalian semua terhadap Allah yg maha pengasih itu. Ingatlah kisah Khalifah Umar Bin Abdul Aziz. Pemimpin yg pada masa kekhalifahannya orang Islam sangat makmur dan sejahtera, sehingga tidak ada yg mau menerima harta zakat karena tidak ada lagi org miskin.

Sebelum menjadi khalifah Umar bin Abdul Azis pernah jatuh cinta kepada seorang gadis, tapi cinta itu masih terhalang karena ia tidak diizinkan oleh istrinya Fatimah binti Abdul malik. Pada saat ia menjadi khalifah adalah saat dimana dia mengalami masa sulit, karena terus memikirkan amanah yang akan dipertanggungjawabkan olehnya kelak. Pernah pada suatu hari dia berkata kepada budaknya Muzahim yang juga sekaligus menterinya, "Bagaimana keadaan umat Islam hari ini?" tanya Umar. Lantas Muzahim menjawab : "semua dalam keadaan yang baik kecuali saya, anda dan juga baghal (kuda tunggangan) ini ya tuan". Begitulah keadaan Khalifah umar bin Abdul Azis. Hampir tidak ada senyum di wajahnya. Untuk menghiburnya, istrinya Fatimah binti Abdul Malik datang kepadanya bersama gadis yang dicintai oleh Umar untuk segera dinikahinya, agar Umar kembali bisa tersenyum dan bahagia. Tapi anehnya Umar malah menikahi gadis itu dengan pemuda yang lain bukan dengan dirinya. Lalu perempuan itu berkata kepada Umar : "wahai Khalifah! Dulu engkau pernah sangat mencintaiku, tapi sekarang apakah cinta itu telah hilang?" Kemudian Umar menjawab: "Tidak, cinta itu tidak hilang, bahkan sekarang rasa itu lebih dalam".



Kairo, 26 November 2010

Ahmad Syukri

0 komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto Saya
AdyDoank
My name is Ady Prasetyo, I was born in Cilacap - Indonesia. so what if there was any frills Sebastian ..? as being currently in a town called Sebastian, which is located in Florida. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ *****************************
Lihat profil lengkapku